Senin, 01 Februari 2016

Kembali ke 'Khittah"

Secarah harfiyah, Kata "khittah" berasal dari bahasa arab yang berarti "garis". Kaitannya dengan keputusan saya kembali ke Bumiayu dan "ngampus" lagi, bermakna kembali ke garis perjuangan, sebuah usaha untuk mengukir sejarah menjadi bagian dari lahirnya sebuah universitas di Bumiayu yaitu Universitas Peradaban Bumiayu.

Satu tahun empat bulan kehilangan aktivitas "ngampus" cukup membuat saya rindu akan suasananya, rindu berbagi wawasan, motivasi dan pengalaman kepada mahasiswa dikelas, rindu dengan dokumen-dokumen kampus yang selalu diam menanti diselesaikan tanpa bisa diajak bercanda, berbeda dengan mahasiswa dikelas yang selalu merespon dengan baik kata demi kata yang saya sampaikan, canda demi canda yang saya lontarkan untuk mengusir kejenuhan dan rasa kantuk mereka, 

Banyak perubahan yang terjadi dikampus, perubahan status menjadi Universitas tentu membuat banyak hal didalamnya berubah, jumlah mahasiswa terus bertambah, jumlah SDM semakin banyak, dan tentu bertambah pula jumlah kompleksitas masalah yang muncul. Secara formil, eksistensi Universitas Peradaban sudah cukup mantap, butuh orang-orang yang mau bekerja keras untuk mengembangkannya, minggu kedua berkantor saya melihat banyak orang-orang muda yang terlihat memiliki spirit untuk mengembangkan institusi ini. Alhamdulillah modal untuk maju dan berkembang menjadi universitas terbaik di Jawa tengah sudah dimiliki, yaitu SDM yang muda, energik dan punya spirit mengembangkan institusi.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar